Pertanyaan di atas memiliki jawaban yang beragam. Para orang tua secara naluri pastilah menginginkan yang terbaik untuk putra-putrinya. Tetapi bila dipertanyakan hal apa yang paling baik untuk diwariskan kepada putra-putri kelak, jawabannya bergantung dari sudut pandang yang mana?
Pertama, mungkin kita akan mengelompokkan menjadi dua macam sudut pandang jawaban, bersifat material atau bersifat immaterial. Mari kita kupas perbedaan antara keduanya. Jawaban dari sudut pandang material mungkin berupa harta kekayaan, uang, asset perusahaan atau surat-surat berharga. Jika ini jawabannya, terlalu banyak orang yang tidak termasuk ke dalam golongan kriteria yang mampu memberikan warisan kepada putra-putrinya berupa harta.
Kita sering mendengar keluhan banyak orang, jangankan untuk menabung, dapat mencari makan untuk hari ini saja sudah untung !.
Dari sudut pandang yang ke dua, yang bersifat immateri adalah memberikan kepada putra-putri kita teladan yang baik, memberikan pembekalan berupa menanamkan nilai-nilai gotong royong dan saling membantu atas dasar saling mengasihi, semangat membara untuk meneruskan cita-cita para pendiri negara dan siap membela dan mempertahankan kemerdekaan negara, memiliki rasa persatuan dan toleransi yang tinggi dalam kemajemukan hidup berbangsa dan tetap bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Semua itu akan diperoleh sesuai dengan tingkat pendidikan yang dapat dicapai karena pendidikan berkorelasi positif dengan pembekalan putra-putri yang bersifat immaterial.
Jawaban dari sudut pandang yang pertama, tidak berlaku general dan sangat relative, tetapi jawaban ini sangat realistis, orang tua pastilah, apa pun yang menjadi hak miliknya secara hukum setelah ketiadaannya akan menjadi hak milik putra-putrinya. Hanya orang tua yang mampu secara financial dan memiliki aset kekayaan yang bisa melakukannya.
Jawaban dari sudut pandang ke dua sangat idealis dan abstrak. Walaupun tidak dapat diukur tetapi semua orang bisa (memungkinkan) untuk melakukannya karena semua orang memiliki potensi yang sama.Yang pasti, semua orang tua tidak menginginkan mewariskan beban kehidupan kepada putra-putrinya. (tidak memberikan bekal pendidikan, tidak pula harta kekayaan, atau malah beban hutang yang harus dilunasi).
Sesungguhnya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penemuan yang tidak kurang manfaatnya dalam kehidupan manusia adalah penemuan dalam bidang insurance. Kini dengan kajian dasar-dasar hukum agama (ijtihad) oleh para pemuka agama (para ulama) telah diperkenalkan produk Insurance Syariah, produk asuransi yang sesuai dengan syariah agama Islam.
Secara umum, untuk menjawab judul artikel ini, Apa yang paling baik untuk diwariskan kepada Anak kita? semua para orang tua relatif mampu memberikan dua hal (material dan Immaterial) kepada putra-putrinya dengan fasilitas assuransi, baik produk asuransi regular dan produk syariah.
Untuk penjelasan pengertian dan macam-macam pilihan produk asuransi akan diuraikan pada posting yang akan datang. (baca Fakta).
Go to Benda Kemang
Thursday, 4 June 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment